Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan ??
Mahasiswa
pasca reformasi kerap disebut sebagai agen perubahan ( Agent of change ). Dalam
karirnya mahasiswa dianggap sebagai motor penggerak perubahan yang baik. Bisa
kita lihat dalam perubahan-perubahan yang dilakukan pada abad ke 20.
Namun yang
kita lihat saat ini mahasiswa malah mengalami kemerosotan intelektualitas.
Tindakan-tindakan yang dilakukan tidak lagi berdasarkan hati nurani, lebih
mengarah kepada hasutan-hasutan yang datang dari luar.
Bisa dilihat
tindakan-tindakan mahasiswa yang katanya membela rakyat dan nyatanya membuat
kerusuhan. Mahasiswa jaman sekarang lebih fokus terhadap masalah, bukan fokus
kepada solusi. Mereka lebih melihat kesalahan yang dilakukan pemerintah
sendiri, dan tidak menyadari hal yang dilakukannya juga memberatkan rakyat
kecil.
Seharusnya
sebagai mahasiswa harus bisa memberikan contoh, bukan menuntut keras
pemerintah. Contoh kecil yang bisa kita lihat : “dalam kehidupan sehari-hari
saja mahasiswa masih menggunakan BBM bersubsidi.” Apakah ini yang disebut
sebagai pro rakyat kecil? Yang saya lihat malah mahasiswa yang menjadi pemakan
duit rakyat.
Bebas
berpendapat juga dijadikan mahasiswa menjadi senjata, senjata untuk membuat
kerusuhan. Setiap kali mahasiswa melakukan aksinya, yang ada malah kerugian
bukan perubahan. Aksi yang dilakukan mahasiwa sekarang identik dengan
perlawanan dengan kekerasan.
Ini hanya
sebagian fakta yang mengharuskan mahasiswa berbenah diri, jangan hanya melihat
sisi lemah dari pemerintahan.
Mahasiswa harusnya lebih cerdas :)
BalasHapus